Diskusi Publik Untuk UPR, Teras Narang: Pemerintah Harus Mengambil Kebijakan Inklusif

    Diskusi Publik Untuk UPR, Teras Narang: Pemerintah Harus Mengambil Kebijakan Inklusif
    Gambar: Dr Agustin Teras Narang, SH dan Hana Pratiwi, S.Pd., M.Pd

    PALANGKA RAYA - Forum Ormas Dayak Kalimantan Tengah mengadakan acara Diskusi Publik terkait penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (UPR) tadi pagi Senin 7 Agustus 2023 di Hotel BW jalan RTA Milono Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

    Dihadiri tokoh nasional anggota DPD RI dan juga seorang mantan Gubernur Kalteng dua periode, Dr Agustin Teras Narang, SH, Ketua Ombudsman Kalteng Dr R. Biroum Bernadianto, M.Si, Kadis Pendidikan Provinsi diwakilkan oleh Hana Pertiwi, S.Pd., M.Pd dan dari Universitas Palangka Raya dihadiri oleh Dr Aswin Usuf, M.Sc.

    Dibuka oleh ketua tim pelaksana Forum Ormas Dayak Kalteng, Ducun Hadek Umar dan MC / pembawa acara Thoseng Asang.

    Walaupun tanpa dihadiri narasumber utama, Rektor UPR Prof Dr Salampak Dohong, Diskusi Publik Rekrutmen Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (UPR) Berbasis SDM Lokal, berjalan lancar dan alut.

    Dr Agustin Teras Narang, SH menyampaikan bahwa dalam dunia pendidikan saat ini, keberpihakan pemerintah untuk memperhatikan SDM sangatlah diharapkan sekali perannya.

    Karena majunya suatu daerah atau suksesnya suatu kepemimpinan tentulah dilihat dari masyarakatnya dalam mendapatkan pendidikan itu sendiri.

    Maka itu ditegaskannya, pada saat dirinya dulu pelayan masyarakat Kalimantan Tengah (Gubernur Kalteng). Siapapun yang jadi pemimpin tugas dia adalah melayani. 

     "Maka itu di Kalimantan Tengah harus ada keberpihakan pemerintah dalam tanda kutip, " katanya.

    Diibaratkannya olehnya, bagaimana mungkin Persepar (Persatuan Sepak Bola Palangka Raya) diadu dengan Barcelona, pastilah kalah Persepar.

    Teras Narang mengibaratkan suatu liga pertandingan dalam meraih kompetensi, yang dialami saat ini oleh masyarakat Bumi Tambun Bungai dalam hal meraih tempat pendidikan.

     "Apa yang menjadi basic needsnya atau kebutuhan dasar bagi Kalimantan Tengah, para guru banyak baik tingkat SD, SLTP dan SLTA sampai perguruan tinggi bahkan profesor kita cukup banyak, " sebut Senator DPD Kalteng ini menjelaskan.

    Selain itu juga jenjang pendidikan yang sudah dihasilkan baik Sarjana S1, S2 dan S3 sudah banyak. Menurutnya itu berada dilevel tertentu di tengah - tengah masyarakat Kalimantan Tengah. 

    Tapi dipertanyakan, bagaimana masyarakat kita didesa - desa, didaerah pelosok pendalaman bisa tersentuh dalam dunia pendidikan dan kesehatan.

     "Inilah hingga saya berpikir bagaimana UPR bisa ada Fakultas Kedokteran dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Kalteng saat itu, " ungkapnya.

    Diceritakannya kembali, berkat dukungan dan semangat para Rekan - rekannya saat itu, kepala dinas Pendidikan Kalteng, Hardy Rampai, berdirilah fakultas kedokteran di UPR.

    Namun tidak semudah itu, maka perlu adanya dukungan/sport dari daerah 13 Kabupaten dan 1 kota di Provinsi Kalimantan Tengah untuk Fakultas Kedokteran UPR, selain kota Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau.

     "Masing - masing utusan Daerah mengirimkan 3 siswa didik dengan biaya kuliah sebesar 500 juta rupiah per siswa, " urainya.

    Ada 36 ples dan beberapa orang gelombang pertama yang menjadi dokter muda saat itu, semuanya adalah putra - putri masyarakat Kalimantan Tengah, dan sebagian mengambil lagi sekolah spesialis kedokteran.

    Disampaikannya juga bahwa setiap calon mahasiswa Fakultas Kedokteran, tentunya harus memiliki basic yang memadai, IQ harus tinggi dan memiliki kesehatan baik.

     "Maka itu calon dokter itu harus musti Harus Harati dan Harus Barigas, tidak mungkin IPK nya rendah mau jadi dokter, tidak mungkin, " jelas Teras Narang.

    Pada saat itu, harapannya berdiri fakultas Kedokteran yang ada di UPR untuk anak - anak generasi masyarakat di wilayah pedesaan bukannya kepada oknum - oknum anak penjabat.

    Diakhir sambutannya, Teras Narang menegaskan kepada Pemerintah  saat ini agar bisa mengambil kebijakan yang berpihak (Probelity) dan Inklusif. Dan mengusulkan agar dibentuk kelompok masyarakat yang peduli akan Pendidikan di Kalteng saat ini.

     " Akhir dari forum Diskusi Publik ini agar dibentuk Forum Pemerhati dan Peduli Pendidikan di Kalimantan Tengah, " tutupnya.

     

    palangka raya
    Indra Gunawan

    Indra Gunawan

    Artikel Sebelumnya

    Senator DPD RI, Teras Narang Dipastikan...

    Artikel Berikutnya

    Edukasi Bijak Bermedsos, Stop Bullying dan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan

    Ikuti Kami